by Rizkika Mahzura
Dia adalah seekor domba tertinggal
Di sebuah savana yang mengelabu dalam kejinggaan
Bayangan sehelai rumput terbentuk di bibir bawahnya
Rumput yang tersangkut di sela gigi, membuatnya gugu dalam gemerlapan bintang-bintang ranum
Dia juga buta
Malam tak lebih gelap dari dunia yang dilaluinya
Dagunya membungkuk
Matanya ditelan perut bumi
Bola matanya sehitam batu bara
Tapi lihat! Batu bara itu itu tidak terbakar
Hanya sesekali ia menggenang
Dia kehilangan api
Dia kehilangan panas dan gairah yang seharusnya takdirnya
Dia hanya gugu saat jilatan api Sang Surya mengemban tugas
Dia si batu hitam yang kehilangan dan ketinggalan
Hidup dalam anomali
Menyimpan suaranya dalam sebuah guci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar